Bagi masyarakat asli palembang, ada berbagai makanan khas Palembang selain Pempek. Dan banyak di antaranya hanya bisa ditemukan di Palembang saja. Terutama di pasar-pasar tradisional di Palembang atau pada saat acara tertentu. Bahkan beberapa makanan di bawah ini akan membuat orang yang dulunya lahir dan tumbuh di Palembang menjadi homesick alias rindu kampung halaman. Namun sebagian makanan khas Palembang ini juga bisa ditemui di kota lainnya seperti di Jakarta.
     Saya menelusuri beberapa blog yang menulis tentang topik makanan khas palembang selain pempek. Dan saya menemukan bahwa kebanyakan akan menulis model, tekwan, celimpungan, dan laksan sebagai salah satu makanan khas Palembang selain pempek. Jika anda telah membaca posting saya tentang jenis-jenis pempek dan turunannya, maka anda akan mengerti bahwa ke empat makanan yang disebutkan di atas sebenarnya adalah turunan dari pempek.
Jadi apa saja makanan khas palembang selain pempek yang dikenal oleh warga Palembang?
1. Kemplang
Kemplang
Kemplang sendiri ada 2 jenis, yaitu kemplang ikan dan kemplang sagu. Kemplang ikan biasanya bertekstur lebih padat dibandingkan dengan kemplang sagu. Banyak orang yang salah mengartikan kemplang dan kerupuk. Perbedaan kemplang dan kerupuk yaitu pada proses pembuatannya. Kerupuk melalui proses penggorengan. Sedangkan kemplang dibakar. Biasanya kemplang dinikmati dengan saos cabe merah.

2. Pecah Seribu alias Kerupuk Retak Seribu
Pecah Seribu
Kerupuk pecah seribu memiliki rasa yang khas sekali. Sebenarnya kerupuk pecah seribu ini memiliki bahan yang sama dengan kerupuk ikan biasa. Yang membedakan adalah proses penggorengannya sehingga kerupuk tersebut menjadi bertekstur seperti pecah atau retak seribu. Selain itu, terkadang kita juga menemui kerupuk ini disebut kerupuk mangkok. Ya, itu karena bentuknya yang seperti mangkok. Kerupuk pecah seribu dapat dinikmati bersama nasi, atau sebagai pelengkap saat menikmati tekwan, model, dan lain sebagainya. Kamu harus coba menyantap nasi padang dengan kerupuk ini! Lezat dan nikmat sekali!

3. Pindang Patin dan Pindang Tulang
Pindang Patin dan Tulang
Pindang adalah makanan khas Palembang selain pempek yang sangat terkenal. Di Palembang sendiri, ada pindang ikan patin dan pindang tulang. Jika kamu mampir ke restoran pindang di Palembang, kamu akan disuguhi pilihan menu pindang patin bagian kepala, badan atau ekor. Sedangkan pindang tulang isinya iga sapi yang disajikan dengan kuah pindang. Oh ya, bagi kamu yang tidak suka pedas jangan dicoba ya. Karena tak ada pindang yang tak pedas. Paling enak disantap dengan nasi putih, lalapan, dan sambal tempoyak atau sambal mangga.

4. Mie Celor
Mie Celor
Mie Celor disajikan dengan kuah kental, ditambah dengan daging, udang, kecambah, daun bawang, dan bawang goreng. Biasanya ditambah dengan potongan telur ayam rebus. Rasanya khas sekali. Bahkan ada Indomie rasa mie celor. Namun sayangnya mie instant ini hanya bisa ditemukan di kota Palembang saja.

5. Martabak HAR
Martabak HAR
Martabak HAR ini sebenarnya adalah menu masakan dari rumah makan HAR. RM HAR sendiri diambil dari singkatan nama pemiliknya yaitu Haji Abdul Rojak. Seantero Palembang pasti tahu dengan resto ini, karena lokasinya yang sangat strategis terletak di jalan protokol Sudirman. Martabak ini seperti martabak sayur yang sering kita temui, tapi bedanya Martabak HAR hanya menggunakan telur saja. Bisa telur bebek dan bisa juga telur ayam. Lalu disajikan dengan kari kambing dan kecap cabe. Rasanya? Bikin kangen Palembang! Kamu harus cobain. Oh ya, Martabak HAR sendiri sudah membuka cabang di Jakarta yaitu di Jalan Hayam Wuruk. Kalau kamu di Jakarta, ga perlu jauh-jauh ke Palembang untuk mencicipi rasanya.

6. Kue Lapis Kojo
Kue lapis Kojo
Kue Kojo ini adalah makanan yang sering ditemui pada saat hari raya di Palembang. Rasanya manis dan pembuatannya menggunakan banyak sekali telur bebek dan telur ayam. Warna hijau yang didapat berasal dari daun suji dan pandan. Awalnya Kojo ini dibuat tidak berlapis, namun sekarang sudah berinovasi dan dijadikan berlapis-lapis. Selain rasa lebih gurih, tampilannya juga semakin cantik kan?

7. Kue Lapis Maksuba
Kue lapis Maksuba
Maksuba ini adalah panganan lain yang juga terkenal dari Palembang. Hampir mirip dengan kojo, bedanya maksuba mengandung susu kental manis dan warnanya tidak hijau. Proses pembuatannya juga sama dengan kojo yaitu dipangggang. Maksuba lazim dihidangkan sebagai sajian bagi tamu pada hari raya.

8. Kue Delapan Jam
Kue Delapan Jam
Nah yang satu ini dapat membuat orang penasaran. Kenapa ya dinamakan kue 8 jam? Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu 8 jam dalam arti yang sesungguhnya. Dengan komposisi yang hampir sama dengan Maksuba, yang membedakan kue delapan jam ini adalah proses pembuatannya. Kue delapan jam dibuat dengan cara dikukus selama 8 jam. Bukan dipanggang seperti maksuba dan kojo. Kue ini juga biasa disajikan pada saat hari raya di Palembang.

9. Kue Bolu Suri
Bolu Suri
Harus diakui kalau tampilan dan rasa, bolu suri sedikit mirip dengan bika ambon. Namun dari komposisi dan cara pembuatan, bolu suri lebih sederhana dan lebih mudah. Bolu yang dipanggang ini juga merupakan hidangan pada hari raya di Palembang.

10. Kue Gandus
Kue Gandus
Dengan menggunakan tepung beras dan tepung kanji, kue gandus bertekstur sangat lembut dan legit. Biasanya ditambahkan ebi atau abon, daun seledri, bawang goreng, dan potongan cabe merah. Bentuknya kecil-kecil dan bisa ditemui di pasar tradisional di Palembang. Rasanya asin pedas dan gurih. enak sekali untuk cemilan atau sarapan pagi.

11. Kue Lumpang
Kue Lumpang
Kue yang berwarna hijau ini biasa disantap dengan parutan kelapa yang diberi garam dan dikukus. Asal nama kue lumpang diambil dari bentuknya yang berlubang di tengahnya. Seperti lumpang yang sering ditemui di dapur. Teksturnya empuk dan lembut. Rasanya manis di lidah. Cocok sekali untuk sarapan di pagi hari bersama dengan kopi. Kue lumpang dibuat dengan cara dikukus.

12. Kue Srikaya
Kue Srikaya
Sengaja saya tempatkan kue srikaya berdekatan dengan kue lumpang di urutan sebelumnya. Agar bisa terlihat beda antara keduanya. Sebenarnya kue srikaya dicetak dengan cetakan mangkok yang sama dengan cetakan kue lumpang. Yang membedakan adalah warnanya tidak sehijau kue lumpang. Tekstur permukaannya juga tidak lengket seperti kue lumpang. Kue srikaya ada yang dibuat berlapis dengan ketan. Beberapa toko pempek di Palembang menyediakan kue srikaya sebagai cemilan sambil menunggu pesanan pempeknya digoreng.

13. Dadar Jiwo
Kue Dadar Jiwo
Kue yang satu ini sangat unik. Kemungkinan terinspirasi dari pempek pistel. Isi dadar jiwo adalah pepaya muda yang ditumis dengan santan dan kulitnya terbuat dari telur, terigu dan air. Hiasannya kemungkinan terinspirasi dari kue gandus dengan bawang goreng dan irisan cabe merah. Dadar jiwo sangat cocok untuk cemilan di pagi ataupun sore hari.
14. Engkak Ketan
Engkak ketan
Satu lagi makanan khas palembang selain pempek. Engkak ketan adalah kue yang manis rasanya dan terbuat dari tepung ketan dan santan sebagai bahan utamanya. Kue ini dapat ditemui di hampir setiap rumah pada saat perayaan Idul Fitri.

15. Pangsit Ikan
Pangsit ikan
Setelah kue-kue asli Palembang, sekarang kembali kepada makanan khas palembang yang berkuah lainnya. Seperti bisa dibayangkan dari namanya, pangsit ikan merupakan olahan daging ikan yang dibungkus dengan kulit pangsit. Bisa disajikan dengan kuah tekwan dan dinikmati sebagai pelengkap lauk makan siang. Menikmati pangsit ikan bisa dibarengi dengan tekwan. Dan jika kamu penyuka pedas, kuahnya bisa dicampur dengan sambal cabe hijau. Hmm.. sedap sekali!

16. Burgo
Burgo
Burgo terbuat dari tepung beras. Sebenarnya jika irisannya lebih kecil, burgo menjelma menjadi kwetiau. Hanya saja burgo ini dinikmati bersama dengan kuah santan pedas. Sangat cocok jika dinikmati dengan Laksan dan ditambah telur ayam rebus.

17. Lakso
Lakso
Lakso atau laksa berbentuk seperti mie. Sama seperti burgo, lakso juga terbuat dari tepung beras sebagai bahan utamanya. Kuah lakso berbeda dari kuah burgo. Lakso cocok dinikmati bersama dengan celimpungan. Hmmm.. Jadi ingin mencobanya?

18. Sambal Tempoyak
Sambal Tempoyak
Nah sambal tempoyak ini masakan khas asli Palembang. Terbuat dari buah durian, sambal tempoyak biasa disajikan bersama hidangan pindang palembang. Namun bisa juga dipadukan dengan lauk sehari-hari lainnya. Sangat nikmat bila disantap dengan nasi putih hangat. Sayangnya saat ini tempoyak sudah agak jarang ditemui dan biasanya dibuat hanya untuk konsumsi sendiri.
19. Sambal Lingkung (dibaca: sambelingkung)
Sambal Lingkung
Berbeda dari sambal pada umumnya, sambelingkung sama sekali tidak pedas. Oleh karena itulah sambelingkung ini banyak disukai anak-anak di Palembang sebagai pelengkap makan siang atau makan malam. Sambelingkung adalah daging ikan yang dijadikan abon. Biasanya bisa ditemukan pada toko yang menjual kerupuk atau di pasar-pasar tradisional di Palembang.

20. Es Kacang Merah
Es Kacang merah
Mungkin ini adalah satu-satunya jenis minuman dingin yang termasuk dalam kategori ini. Tapi es kacang merah sudah seperti menjadi makanan yang harus dicicipi setiap berkunjung ke Palembang. Es kacang merah sendiri adalah salah satu makanan yang akan membuat kamu ingin mengulang kunjungan ke Palembang. Pada beberapa toko pempek ada yang menjual es kacang merah, karena es kacang merah ini sangat nikmat jika dinikmati setelah selesai menyantap pempek. Namun hanya sedikit es kacang merah yang benar-benar enak dan dapat membuat orang yang mencicipinya ketagihan.

21. Lempok Durian
Lempok Durian
Ini adalah makanan kesukaan saya sejak kanak-kanak. Pertama kali mencicipi lempok durian adalah pada saat berkunjung ke rumah almarhum kakek saya di Bengkulu. Saya sempat berpikir lempok berasal dari Bengkulu. Namun ternyata ada sejarahnya dan nanti akan saya bahas di bawah. Lempok ini adalah dodol durian, namun teksturnya berbeda dari dodol yang biasa kamu kenal. Lempok ini rasanya manis sekali, teksturnya lembut dan berserat. Kamu harus cobain sendiri untuk mengetahui rasanya. Oh ya sebagai tips, jangan meminum minuman bersoda setelah makan lempok ini ya. Karena lempok ini terbuat dari durian asli dan gula, jadi akan bereaksi terhadap lambungmu jika tercampur soda.

22. Duku Palembang
Duku Palembang
Siapa yang tak tahu kalau duku berasal dari Palembang? Buah yang bentuknya bulat kecil ini rasanya manis. Namun tidak sedikit juga yang rasanya asam dan membuat alis mata berkerut ketika mencicipinya. Meskipun ini bukanlah buah kesukaan saya, tapi setiap kali mencicipi duku saya pasti teringat dengan suasana kota Palembang hingga saat ini. Tips untuk kamu jika baru pertama kali mencicipi duku. Duku itu memiliki biji dan hati-hati jika tergigit, akan terasa pahit di lidah. Selamat mencicipi!

23. Godo-godo
Godo-godo
Bukan gado-gado ya. Nah, beberapa orang akan menyebut ini pempek godo atau empek godo. Sebenarnya sama saja hanya berbeda dari penamaan. Godo ini juga bisa dikategorikan sebagai turunan pempek, karena adonan yang digunakan agak mirip meskipun tidak menggunakan daging ikan. Malah, godo ini banyak terbuat dari udang sebagai bahan utamanya. Mungkin karena paling nikmat disantap menggunakan kuah cuko pempek, maka jadilah godo ini disebut pempek. Meskipun beberapa orang mengenalnya dengan pempek godo, tapi makanan palembang yang satu ini tidak dijual di toko pempek umumnya. Godo-godo biasa ditemukan di gerobak yang menjual gorengan di pinggiran jalan kota Palembang.

24. Telok Ukan
Telok Ukan
Telok ukan adalah makanan yang sangat unik. Telok Ukan (dalam bahasa Indonesia artinya “Bukan Telur”), ada yang terbuat dari telur bebek dan ada juga yang terbuat dari telur ayam. Namun yang paling diminati adalah yang terbuat dari telur bebek. Prosesnya terbilang cukup rumit. Ini karena telur bebek dilubangi dengan jarum terlebih dahulu untuk mengeluarkan isinya. Lalu isinya dicampur dengan santan dan aneka bumbu lainnya. Setelah itu dimasukkan kembali ke dalam telur dan dikukus. Kedengarannya mudah namun kenyataannya tidak gampang. Sayangnya telok ukan ini sangat jarang dijumpai sehari-harinya. Telok ukan bisa kamu temui pada saat perayaan kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus. Sedihnya telok ukan ini termasuk makanan yang hampir punah karena minimnya penjual. Bahkan warga Palembang sendiri tidak banyak yang mengetahui keberadaan telok ini.

25. Gulo Puan
Gulo Puan
Sejak jaman kesultanan di Palembang, gulo puan ini sudah hadir menjadi makanan yang hanya bisa dinikmati para bangsawan dan haji pada saat itu. Gulo dalam bahasa Indonesia artinya gulo, sedangkan puan berarti susu. Jadi gulo puan ini berarti gula susu. Dalam arti sebenarnya, karena bahan utama pembuatnya ialah gula dan susu. Susu yang digunakan bukan sembarang susu, namun susu kerbau rawa. Produsen gulo puan bisa ditemui di sisi kota palembang di daerah Ogan Komering Ilir. Itupun sudah tidak banyak rumah tangga yang khusus memproduksi gulo puan ini. Cara pembuatan gulo puan yaitu susu kerbau dimasak dalam kuali yang sudah dipanaskan. Dicampur dengan gula, susu kerbau rawa ini diaduk terus menerus selama 3-4 jam hingga susu mengental dan kalis seperti karamel kering. Gulo puan ini bisa dijadikan olesan roti, dinikmati bersama pisang goreng dan kopi, bahkan untuk bahan baku pembuatan kue delapan jam. Makanan palembang yang satu ini juga termasuk salah satu yang hampir punah keberadaannya. Kalau kamu ingin mencicipinya, tempat pertama untuk mencari adalah di sekitaran Masjid Agung Palembang pada saat salat Jumat.

     Ternyata banyak bukan makanan khas palembang selain pempek? Masih ada lagigetas, kue jongkong, nasi gemuk, sambal calok (dibaca: caluk) dan sangat sering kita jumpai di Palembang, tapi tidak saya masukkan dalam daftar di atas. Ini karena makanan-makanan tersebut sudah berbagi daerah asal seperti getas dan kue jongkong yang juga bisa ditemui di Bangka. Nasi Gemuk yang juga lazim ditemui di Jambi. Dan sambal calok yang sebenarnya sama juga dengan sambal terasi yang bisa kita temui di mana-mana.
     Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa banyak makanan khas Palembang yang juga diakui khas pada daerah lainnya seperti Jambi, Bangka, Lampung dan Bengkulu? Jawabannya sederhana jika dilihat dari sejarah kota Palembang sendiri. Atau lebih tepatnya sejarah propinsi Sumatera Selatan.
    Dulu, Propinsi Jambi, Bangka Belitung, dan propinsi Bengkulu adalah bagian dari Propinsi Sumatera Selatan. Setelah mengalami pemekaran, tentu saja adat, bahasa, kebudayaan, bahkan makanan khas tetap ikut melekat pada daerah tersebut dan masyarakatnya. Kalau Lampung, kebanyakan berasal dari migrasi masyarakat Palembang ke Lampung karena memang propinsi ini saling berbatasan.
     Dari 25 makanan khas Palembang selain pempek tersebut, yang mana yang belum pernah kamu coba, dan apakah ada makanan yang belum ditulis di sini?