Sumber: http://annacat24.blogspot.co.id/2016/11/10-tanda-anda-sudah-stres-berat.
Stres merupakan masalah banyak dialami setiap orang. Dalam survei yang dilakukan di Inggris terhadap 2000 orang, rata-rata seseorang mengalami stres selama 2 jam 11 menit per hari. Puncak stres pun umumnya muncul pada usia 36 tahun.
Psikolog, Dr Megan Arrol mengatakan, stres berampak pada pikiran dan tubuh dengan banyak cara. Stres yang terus-menerus bisa memengaruhi kesehatan, seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh. Berikut 10 tanda tingkat stres Anda meningkat.
1. Jatung berdebar cepat
Palpitasi atau jantung berdebar merupakan salah satu tanda seseorang mengalami stres. Hal ini bisa terjadi karena tingginya hormon kortisol atau dikenal dengan hormon stres.
Palpitasi atau jantung berdebar merupakan salah satu tanda seseorang mengalami stres. Hal ini bisa terjadi karena tingginya hormon kortisol atau dikenal dengan hormon stres.
2. Hilang konsentrasi
Kondisi stres bisa menyebabkan seseorang kehilangan konsentrasi dalam menjalankan aktivitas sehari-sehari. Stres bisa membuat Anda fokus terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Kondisi stres bisa menyebabkan seseorang kehilangan konsentrasi dalam menjalankan aktivitas sehari-sehari. Stres bisa membuat Anda fokus terhadap masalah yang sedang dihadapi.
3. Tidak bisa duduk diam
Mulai gelisah, tidak bisa duduk dia atau duduk tenang di kantor menandakan stres Anda sudah cukup parah dan harus segera diatasi.
Mulai gelisah, tidak bisa duduk dia atau duduk tenang di kantor menandakan stres Anda sudah cukup parah dan harus segera diatasi.
4. Menghindari seks
Bagi yang sudah menikah, stres ternyata bisa membuat seseorang menghindari seks. Hal ini karena stres turun menurunkan libido.
Bagi yang sudah menikah, stres ternyata bisa membuat seseorang menghindari seks. Hal ini karena stres turun menurunkan libido.
5. Sakit perut
Bagian usus atau sistem pencernaan dan otak ternyata saling 'berkomunikasi'. Ketika pikiran stres, perut bisa merasa sakit, mengalami sembelit, dan diare atau Irritable bowel syndrome (IBS).
Bagian usus atau sistem pencernaan dan otak ternyata saling 'berkomunikasi'. Ketika pikiran stres, perut bisa merasa sakit, mengalami sembelit, dan diare atau Irritable bowel syndrome (IBS).
6. Susah tidur
Stres jangka panjang bisa menyebabkan Anda susah tidur atau sering terbangun saat tidur di malam hari. Hal ini juga menjadi alasan mengapa stres memengaruhi kondisi kesehatan.
Stres jangka panjang bisa menyebabkan Anda susah tidur atau sering terbangun saat tidur di malam hari. Hal ini juga menjadi alasan mengapa stres memengaruhi kondisi kesehatan.
7. Suara hilang
Stres bisa mengganggu sitem pernapasan yang akhirnya berdampak pada saat berbicara. Tanpa disadari, saat stres terkadang membuat suara hilang atau serak.
Stres bisa mengganggu sitem pernapasan yang akhirnya berdampak pada saat berbicara. Tanpa disadari, saat stres terkadang membuat suara hilang atau serak.
8. Tiba-tiba membentak
Tanpa disadari, stres dapat menyebabkan peningkatan iritabilitas atau peka terhadap rangsangan. Hal ini bisa membuat seseorang tiba-tiba ingin membentak, menggertak, atau cekcok dengan orang-orang di sekitarnya.
Tanpa disadari, stres dapat menyebabkan peningkatan iritabilitas atau peka terhadap rangsangan. Hal ini bisa membuat seseorang tiba-tiba ingin membentak, menggertak, atau cekcok dengan orang-orang di sekitarnya.
9. Kewalahan
Merasa kewalahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari merupakan tanda umum dari stres yang tidak diatasi.
Merasa kewalahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari merupakan tanda umum dari stres yang tidak diatasi.
10. Gampang sakit
Stres menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga penyakit seperti pilek hingga infeksi akan lebih mudah muncul saat sedang stres.
Stres menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga penyakit seperti pilek hingga infeksi akan lebih mudah muncul saat sedang stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar