Sumber: http://annacat24.blogspot.co.id/2016/08/5-tempat-sejarah-kemerdekaan-yang-kini.html
Tugu Proklamasi berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi (dahulunya disebut Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56), Jakarta Pusat. Pada kompleks juga terdapat monumen dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan RI dibacakan untuk pertama kalinya oleh Soekarno. Dulunya, tempat ini adalah rumah Soekarno tetapi dihancurkan atas permintaan Soekarno pada 1960.
Gedung yang dibangun pada 1920an awalnya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper, orang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Kemudian pada 1942 gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang). Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.
1. Tugu Proklamasi
2. Gedung Joeang '45
Gedung yang dibangun pada 1920an awalnya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper, orang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Kemudian pada 1942 gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang). Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.
3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Dulunya bangunan ini merupakan tempat kediaman Laksamana Maeda, salah satu orang yang membantu proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada 17 Agustus 1945 dini hari, rumah ini disibukkan oleh aktivitas perumusan naskah proklamasi. Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah gedung yang dibangun untuk mengenang peristiwa proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di Indonesia. Terletak di Menteng, di bangunan ini terdapat 4 ruangan yang berisi pameran benda-benda yang dikenakan para tokoh yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi.
4. Rumah Rengasdengklok
Rumah Rengasdengklok yang terletak di Kampung Bojong Tugu, Kelurahan Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok ini sangat bersejarah. Rumah ini dipakai sebagai tempat perundingan antara para pemuda yang dipimpin Soekarni dengan Soekarno–Muhammad Hatta untuk membahas kemerdekaan Indonesia. Rumah ini dulunya adalah rumah seorang Tionghoa bernama Babah Djiaw Kie Siong. Sebenarnya rumah dari kayu jati bercat putih dan hijau ini berada di pinggir Sungai Citarum. Karena khawatir terkena abrasi sungai, maka rumah dipindahkan 100 meter lebih ke dalam. Kondisi Rumah Rengasdengklok ini masih dipertahankan apa adanya, persis seperti dahulu.
5. Museum Kebangkitan Nasional
Lokasi ini dulu merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten) atau sekolah kedokteran untuk pelajar pribumi yang telah beroperasi sejak Maret 1902. Karena nilai sejarah yang tinggi, berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, pada tahun 1948 ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional. Selain itu, gedung ini juga merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon. Namun sejak 1974, gedung ini dijadikan Museum Kebangkitan Nasional. Di museum ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar